Berita Terkini,Ekonomi & Bisnis

Tenun Ikat Sekomandi dari Mamuju Sulbar Tenun yang Tertua di Dunia.

Spread the love

Newsbisnis.id

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) merupakan wujud sinergi, yang kuat antar pemangku kepentingan dalam memperkuat ekonomi dan keuangan digital serta pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Festival ini sebagai wujud nyata sinergi yang sangat kuat antara pemerintah, Bank Indonesia, industri sistem pembayaran dan keuangan, UMKM, akademisi, dan masyarakat,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam FEKDI dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, (Kamis 1 /8).

FEKDI 2024 dikolaborasikan dengan Karya Kreatif Indonesia untuk menunjukkan digitalisasi sebagai game changer dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas, go digital, dan go global.

Pada penyelenggaraan FEKDI dan KKI 2024, Bank Indonesia bersinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

BI juga mengapresiasi pelaku UMKM innovative digital creativepreneur yang telah menerapkan digitalisasi dalam kegiatan usahanya, sehingga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi UMKM lainnya untuk go digital dan go global.

Tenun Ikat Sekomandi Mamuju dari Sulawesi Barat ikut hadir di FEKDI 2024 yang berkolaborasi dengan Karya Kreatif Indonesia.

Tenun ikat Sekomandi ini konon kabarnya merupakan salah satu kain tertua, motif tertua yang ada di dunia. Sudah ada sejak 480 tahun lalu,” ujar Owner Rumah Kreatif Sekomandi Sulawesi Barat Nia di Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreasi Indonesia, JCC Jakarta 2/8/24.

Lebih lanjut Nia menjelaskan ini tehniknya mengikat secara manual, untuk yang kecil-kecil ini seperti seal ini satu kali buatnya ada 4 peace itu bisa minimal 2 minggu mulai dari ikat, warna, sampai dengan selesai di tenun,” jelasnya.

Untuk kain yang besar kurang lebih bisa 1 bulan dan ada yang sampai 3 bulan, Jadi tergantung dari motif dan pewarnaan. Harga mulai dari 150 ribu dan ada juga kami bawa sampai harga 35 juta bahannya dari kapas dan pewarna alam,” ungkapnya.

Pembinaan dari Bank Indonesia bisa di bilang hampir A sampai Z, mulai dari peningkatan kapasitasnya, promosi, informasi permodalan, di kasih alat produksi, dan lain-lain. Harapannya Sekomandi makin di kenal, kedua karena Sekomandi sudah terbit hak kekayaan intelektual untuk indikasi geografisnya, juga semoga memberi dampak ekonomi terhadap masyarakat disana,” pungkasnya.

Anda mungkin juga suka...